Adalah salah satu tradisi bagi orang Muna yang beragama Islam. Tradisi
ini dilakukan pada bulan Sya’ban tahun Hijriah. Ia dilakukan dengan cara
membaca doa yang dipimpin oleh imam tepercaya oleh masyarakat di sebuah desa. Biasanya
prosesi baca-baca basa isifu dilakukan pada saat 13, 14, 15, 16, dan/atau 17
bulan di langit. Bergantung pada pemilik basa isifu.
Basa isifu dimiliki secara turun-temurun oleh masyarakat Muna tanpa
diketahui siapa yang melakukannya pertama kali. Namun demikian, dalam silsilah
keluarga, bila ada yang mengawali maka akan diturunkan ke anak atau cucu yang
dipercaya dap
at meneruskan basa isifu.
Dalam melakukan baca-baca, pemilik basa isifu akan mengajak para
tetangga. Tujuan diadakannya adalah untuk berdoa kepada Tuhan, Allah Yang Maha
Kuasa untuk tiga permohonan, yakni umur panjang, rezeki, dan iman besar atau
iman yang kuat kepa Tuhan Yang Maha Esa.
Yang unik dari pembacaan doa ini adalah cara berdoa selain
menengadahkan tangan juga ditelungkupakn. Menurut masyarakat Muna, prosesi
tangan telungkup berarti menelungkupkan segala keburukan yang ada di muka bumi
ini dan tangan yang tengadah tentu saja untuk meminta kebaikan terutama untuk
tiga permohonan tadi: umur panjang, rezeki, dan iman besar.
Selain itu, ada pula air yang disiapkan pada sebuah cerek untuk
didoakan oleh imam, dan kemudian akan dibagi-bagi kepada warga yang datang. Ada
yang mengisi di botol untuk dibawa pulang dan ada pula yang hanya membasuh
wajah setelah baca-baca.
Tentu saja ada haroa dalam prosesi basa isifu sebagaimana tradisi
baca-baca bagi orang Muna dalam tradisi lain pada umumnya.
Kini, kurang lebih sebulan lagi basa isifu dulakukan. Jadi
teman-teman, bersiaplah untuk berdoa pada waktunya sambil berkumpul bersama
keluarga sambil makan-makan: lapa-lapa, cucur, wajik, sirkaya, dan lain-lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar